Sebagai salah satu game battle royale yang bisa dimainkan secara gratis oleh semura orang, Apex Legends menggunakan sistem harga microtransaction dalam gamenya untuk mendapat keuntungan. Keuntungan ini diperuntukkan kepada developer itu sendiri, dan sistem tersebut merupakan penentu pemasukan sebuah game.
Ada banyak item yang diperjualbelikan lewat sistem microtransaction ini, diantaranya ada skin Legends, senjata dan kosmetik lainnya. Sayangnya untuk Apex Legends sendiri belakangan ini sedang dikritik karena harga yang diberikan kepada item ini dirasa terlalu mahal.
BACA JUGA: Respawn Konfirmasi Adanya Rencana Perubahan Harga Senjata di Mode Arenas Apex Legends!
Melihat banyaknya keluhan ini, pihak Respawn Entertainment akhirnya buka suara pada acara AMA (Ask Me Anything) di forum Reddit. Ryan Rigney selaku monetization director dari Respawn menjawab keluhan tersebut secara terbuka dan menjelaskan alasannya.
Menurut Ryan, memang benar ada beberapa item yang diberikan itu mahal, sebagai contoh item legendary yang dibandrol dengan harga 1800 Apex Coins atau setara dengan $18. Namun, ada alasan juga kenapa pihak developer memberikan harga sebesar itu.
Secara terus terang, Ryan menjawab kalau harga tersebut diberikan untuk terus membuat ekonomi dan ekosistem developer itu sendiri lebih lancar. Untuk mengurangi harga, Respawn juga sudah memberikan beberapa cara lain untuk mendapatkan item seperti lewat event rewards atau battle pass track gratis.
Sebagai solusi, salah satu pemain memberikan sarannya dimana mereka berpikir kalau dengan menurunkan harga item, maka akan ada lebih banyak pemain yang membelinya. Walaupun teori tersebut masuk akal dan layak dicoba, pihak Respawn menjawabnya dengan kurang yakin dan tidak mau mengambil resiko.
Sebagai penutup, Ryan mengatakan kalau pembelian item pada game Apex Legends bukanlah sebuah kewajiban. Gameplay yang ditawarkan akan tetap balance, dan masalah tersebut dinilai lebih penting dibandingkan dengan permasalahan skin yang terlalu mahal.