Genshin Impact, game berbasis free-to-play besutan pengembang asal Tiongkok ini berhasil mencuri perhatian para pengemar game online selama beberapa bulan terakhir. Sistem cross platform yang ditawarkan, gameplay yang unik dan seru serta mekanik “gacha” yang disukai para penggemar membuat game ini dengan cepat diterima di berbagai kalangan pencinta game.
Pada tahun 2020 kemarin, Genshin Impact juga sempat meraih penghargaan sebagai Best Mobile Game of The Year menurut Google Play dan Apple`s App Store. Dan dengan update konten yang terus menerus dilakukan, tidak akan mengherankan apabila game ini juga dapat meraih penghargaan yang sama untuk tahun ini.
Sayangnya, sebelum hal itu dapat tercapai, baru-baru ini Genshin Impact kembali naik daun di beberapa kalangan, namun bukan karena konten atau prestasi yang dicapai, namun dikarenakan dugaan rasisme yang sedang ramai diperbincangkan oleh para fans dan komunitas internasional.
#boycottgenshin
— alexsycho✨ (@manangalexxx) 6 April 2021
So to me when I saw the Hilichurl dance I actually thought they we're doing a Sinulog. I even joke about saying "look they're doing Sinulog again". Sinulog is a festival here in my island in the Phils. And it has the same actions. ++
Tren dimulai dari tanggal 6 April kemarin saat beberapa akun twitter mulai membahas mengenai gerakan tari Hilichurls yakni mob paling umum yang bisa ditemukan di Genshin Impact. Mob ini adalah mob musuh paling dasar yang tersebar di daratan Teyvat, kalian bahkan dapat menjumpai berbagai jenis lain darinya seperti Mitachurls yang memiliki tubuh lebih besar atau Hilichurl Shooter yang menggunakan panah sebagai senjata utama mereka.
Banyak yang berbicara mengenai kemiripan desain Hilichurl dengan para penduduk suku indian dari Amerika yang juga memiliki tradisi menari yang mirip dengan tarian Hilichurl di Genshin Impact, terutama pada bagian menghentak-hentakan kaki ke tanah.
#BOYCOTTGENSHIN i might lose followers and mutuals over this but im sorry, i just had to say it. pic.twitter.com/xmoRuhQMqN
— aether♡ childe come home or else ur kidneys r mine (@bunni_aether) 6 April 2021
Sampai saat ini, tagar #BoycottGenshin sudah digunakan hingga 56.8 ribu kali, meskipun belum ada tanggapan langsung dari Mihoyo selaku pengembang. Sepertinya, tren Tagar #BoycottGenshin tidak akan berakhir dalam waktu dekat, bagaimana menurut kalian?