Riot Games telah mengumumkan beberapa pembaruan besar di patch 2.04 untuk memperketat sistem deteksi pemain AFK di VALORANT.
Hal ini diungkapkan oleh Riot pada tanggal 15 Februari 2021 kemarin. Riot mengungkapkan rencananya ke depan untuk menangani pemain yang AFK dalam pertandingan bersama dengan sistem penalti yang dirubah untuk pemain yang melakukan AFK berulang-ulang.
BACA JUGA: Century: Age of Ashes Umumkan Tanggal Beta Tertutup
Patch 2.04 VALORANT
Perubahan ini direncanakan akan hadir pada patch terbaru dari VALORANT, yang akan membuat sistem pendeteksi pemain AFK lebih baik lagi dan akan diperluas untuk memasukkan “perilaku mengganggu dan permainan non-partisipatif” di versi mendatang.
“Sederhananya, kami telah meningkatkan deteksi dan pengelolaan AFK kami. Dan kami sangat ingin menghadirkan ini ke permainan anda,” kata Riot.
Selain itu, ditargetkan untuk patch 2.04, pelanggaran berbasis chat juga sedang dipertimbangkan untuk memasukkan communication bans, ranked queue bans dan full-game bans.
“Mari kita perjelas, tidak ada ruang untuk kekerasan, ancaman, atau pelecehan dalam VALORANT, perilaku itu tidak akan ditoleransi,” jelas Riot.
Lebih lanjut, Riot berencana untuk memperluas untuk voice chat juga, dan ingin menemukan cara untuk mendorong para pemain VALORANT lebih “pro-sosial” dan mendeteksi perilaku positif.
Pastinya dengan pengembangan ini bisa membuat pemain VALORANT menjadi lebih seru lagi, karena bisa membuat para pemain yang suka AFK menjadi jera.