Cheater akan selalu ada di game manapun salah satunya adalah Rainbow Six Siege, dimana Ubisoft telah mengumumkan sepanjang tahun 2020 ada 90 ribu yang di-ban.
Tidak hanya melakukan ban akun cheater, akan tetapi Ubisoft juga melakukan ban terhadap akun hacker, karena sepanjang tahun 2020 itu marak terjadi hacker.
BACA JUGA: Mortal Online 2 Tambahkan Basic Character Customization, Guilds dan Dungeon Baru
Ban 90 Ribu Akun Rainbow Six Siege Sepanjang Tahun 2020
?New Anti-Cheat Dev Blog?
— Rainbow Six Siege (@Rainbow6Game) 3 Februari 2021
We have an update for you on our continued war against cheating in our latest Dev Blog.
Find all the details here: ? https://t.co/HVY4MesqHr pic.twitter.com/6F1ZCt56gX
Melalui akun Twitter Rainbow Six Siege mengumumkan bahwa mereka berhasil memblokir 90.000 pemain lebih terkait akun yang terindikasi menggunakan program ilegal.
Melalui software BattlEye, sebuah software pendeteksi hack dan cheat berhasil mengidentifikasi 91.112 akun yang kini telah di-ban sepanjang 2020.
Walau jumlah ini masih kalah dari usaha Call of Duty: Warzone yang berhasil memblokir 60.000 akun dalam sekali waktu, hal ini menunjukkan keseriusan industri gaming dalam memberantas para cheater.
Selain Rainbow Six Siege, softwar battlEye juga digunakan oleh beberapa game lain seperti Fortnite dan Fall Guys untuk melindungi para pemain dari cheat. Penggunaan battlEye ini telah terbukti mengurangi jumlah cheater dan hacker sehingga menjadi salah satu software favorit para pengembang.
Rainbow Six Siege juga memberikan berbagai konten baru dan pastinya menarik untuk dinikmati para pemain, seperti Operation Neon Dawn pafa Desember 2020, serta kolaborasi dengan Ghost Recon: Breakpoint bulan lalu.